Depresi Pembunuh Berdarah Cuek | Sebuah Makalah

Tahukah anda bahwa tidak semuanya penyakit itu menyerang fisik Depresi Pembunuh Berdarah Dingin | Sebuah makalah

Depresi Membunuh


Tahukah anda bahwa tidak semuanya penyakit itu menyerang fisik, ada penyakit yang justrul menyerang penggalan mental. Penyebabnya pun berbeda dengan panyakit fisik dan yang paling penting bahwa penyakit tipe ini sering kali tidak terdeteksi. Penyakit ini disebut depresi.

Depresi bisa menyerang siapa saja entah itu laki-laki maupun wanita, baik itu bawah umur hingga orang lanjut usia. Dampak terburuk dari depresi yang tidak teratasi bukan hanya janjkematian melalui aksi bunuh diri penderitanya tetapi juga tak jarang depresi menciptakan seseorang tega melenyapkan nyawa orang terdekat dari si pendeirta. Secara statistik menurut data WHO depresi merupakan pembunuh terbesar kedua pada rentang usia 15-29 tahun.  

Depresi dan Penyebabnya

Depresi sebetulnya merupakan bentuk tingkat lanjut dari galau. Jadi, resah yang tidak teratasi dan terus menerus akan berkembang menjadi depresi.

Depresi diartikan sebagai gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada impian dan putus asa [1]. Tubuh Seorang yang mengalami depresi cenderung lebih lemah disebabkan lantaran menurunya imunitas badan dan mengakibatkan badan penderita lebih gampang terkena penyakit. Dalam suatu penelitian di amerika diketahui bahwa 28 dari 32 orang pasien di rumah sakit telah mengalami stres dan kehidupan yang tragis sebelum terjangkit penyakit. [2]

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya depresi [3]
  • faktor psikologis yaitu dikatakan depresi sanggup disebabkan lantaran kehilangan seseorang yang disayangi,  rasa ketidakpuasan dengan diri sendiri, interpretasi yang negatif terhadap pengalaman hidup dan kehilngan impian yan sanggup diakibatkan oleh problem yang tidak terselesaikan (hopelessness).
  • Faktor biologis yang terdiri atas faktor neuro-kimia dan neuro-endokrin. Faktor neurokimia, yaitu mono-amine neurotransmitters, kekurangan zat ini bisa mengakibatkan timbulnya depresi. Faktor neuro-endokrin bisa berasal dari terjadinya disfungsi dalam sistem penyaluran rangsang dari hipotalamus ke hipofise dan sasaran organ lain
  • Faktor genetik dimana depresi bisa disebabkan oleh faktor keturunan Dimana Resiko untuk terjadinya depresi meningkat antara 20 – 40 % untuk keluarga keturunan pertama.


 Dampak Depresi

Depresi yang tidak teratasi sanggup mengakibatkan banyak sekali dampak jelek mulai dari menurunya imunitas sehingga badan rentang terkena penyakit, prilaku penyimpangan sosial yang mendatangkan prilaku merusak hingga ke prilaku bunuh diri dan mebunuh.

Seseorang yang mengalami depresi yang berkelanjutan akan mengamali kondisi kehilangan nalar sehat dan kehilangan kemampuan untuk beepikir jerni. Depresi yang disebabkan lantaran problem hidup sanggup mendorong orang untuk melaksanakan tindakan nekat menyerupai bunuh diri. Itulah mengapa hingga ketika ini depresi merupakan penyebab utaman agresi bunuh diri. Rasa tertekan yang berkelanjutan akan mengatarkan seseorang pada keinginan berpengaruh untuk terbebas dari tekanan dan apabila solusi tidak kunjung ditemukan tak jarang solusi yang terpikirkan yakni dengan melaksanakan bunih diri.

Solusi dan Pencegahan

Tentu saja bunuh diri itu bukan merupakan solusi dari depresi. Solusi dari depresi yakni dengan rasa optimis dan dibarengi oleh rasa syukur akan kehidupan dengan begitu kita akan lebih menghargai hidup ini. Interaksi dan sumbangan sosial juga sangat diperlukan sehingga kita harus selalu menjalin korelasi sosial yang sehat dan saling menghargai. Dan langkah yang paling jitu yakni dengan meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan manjadi muslim yang kaffah akan memperlihatkan kekebalan dari serangan depresi.



Referensi

[1] Y. . W. Widosari, "PERBEDAAN DERAJAT KECEMASAN DAN DEPRESI," Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010.
[2] A. Dirgayunita, "Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya," Journal An-nafs : Kajian dan Penelitian Psikologi, vol. 1, pp. 1-14, 2016.

[3] Mardiya, "www.kulonprogokab.go.id," 7 03 2011. [Online]. Available: www.kulonprogokab.go.id/v21/files/Artikel-Persoalan-Depresi-Pada-Remaja.pdf. [Accessed 21 12 2017].

Belum ada Komentar untuk "Depresi Pembunuh Berdarah Cuek | Sebuah Makalah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel