Fotosintesis Dari Sudut Pandang Fisika

Berikut sebuah artikel ilmiah tetang fotositesis dalam pembahasan ilmu fisika Fotosintesis dari sudut pandang Fisika



Berikut sebuah artikel ilmiah tetang fotositesis dalam pembahasan ilmu fisika.

Fotosintesis sanggup kita definisikan sebagai sebuah proses biokimia penghasil energi. Energi yang dihasilkan berupa senyawa organik yaitu karbohidrat dalam bentuk materi makanan. Fotosintesis berlangsung pada tumbuhan hijau, dimana warna hijau pada daun identik dengan zat klorofil. Tidak terbatas pada tumbuhan hijau, fotosintesis juga sanggup dilakukan oleh beberapa jenis mahkluk hidup lain  yaitu alga, dan beberapa jenis basil dengan memakai zat hara, karbon dioksida, dan air serta diharapkan sumbangan energi cahaya matahari  (Wikipedia, 2019). Selain dari energi dalam bentuk karbohidrat fotositesis juga menghasilkan oksigen.
Untuk membahas tuntas fotosintesis tidak cukup hanyan dengan ilmu biologi saja perlu memadukan basic sains lain yaitu fisika dan kimia. Fotosintesis dilakukan oleh tanama hijau, alga dan beberapa jenis basil sebab mereka ialah objek biologi jadi ini ialah kepingan dari ilmu biologi. Produk dari fotosintesis berupa Oksigen (O2) dan senyawa organik berujud buah kepingan ini sanggup dikatakan kepingan mata pelajaran kimia. Makara Bagianmana yang merupakan andil mata pelajaran fisika ?

Kita sering mendengar sebuah aturan di pejarang fisika, sebuah aturan yang sangat terkenal yang berbunyi” enegi tidak sanggup diciptakan dan tidak sanggup dimusnahkan melainkan hanya sanggup diubah dari satu bentuk ke betuk yang lain. Ini merupakan aturan pertama dalam temodinamika namun oleh orang pada umumnya lebih mengenalnya dengan aturan kekekalan energi. Hukum Kekelan enegi ini juga berlaku dalam proses fotosintesis dimana energi dari cahaya matahari lalu dipakai tumbuhan untuk berfotositesi dan menghasilkan energi dalam wujud makanan.

Bahan baku utama penghasil energi dalam setiap proses fotosintesis ialah cahaya matahari. Cahaya matahari ini merupakan perwujudan energi elektomagnetik yang dibawah oleh partikel-patikel cahaya yang disebut foton. Seperti yang kita ketahui bahwa cahaya matahari ialah bentuk cahaya polikromatik yang tediri dari beberapa jenis gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda-beda yang berbaur dalama sebuah spektrum warna (merah-ungu). Tidak semua dari jenis spektrum gelombang ini di gunakan tumbuhan dalam fotosintesis hanya beberapa rana panjang gelombang saja. Sasmitamihardja dan Siregar (1996) dalam (Ai, 2007) menyampaikan bahwa Klorofil menunjukkan perembesan yang sangat berpengaruh untuk panjang gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan menunjukkan perembesan yang sangat kurang untuk panjang gelombang  hijau dan kuning hijau.

Open Stage dari sebuah rangkaian foto sintesis bermula saat pigmen penagkap cahaya tumbuhan menyerap panjang gelombang dan mengakibatkan foton masuk dan terjadi serah terimah energi. Saat foton menumbuk pigmen, elektron valensi yang semulanya stabil memperoleh energi pelengkap dari foton sehingga terjadinya eksitasi elektron (rusdi, 2016).

Dalam fisika Saat elektron tereksitasi ia akan mencoba mencari cara untuk menstabilkan energinya kembali. Pada keadaan umum elektron akan melompat ke kulit yang energinya lebih tinggi untuk menstabilkan energi semoga sanggup berevolusi kembali dalam memutari proton. hal ini agak berbeda dalam fotosintesis dimana kelebihan energi akhir foton pada elektron valensi akan ditangkap oleh molekul klorofil dan mengubah kelebihan energi tersebut menjadi materi bakar untuk memasak makanan. (rusdi, 2016)

Suatu Jurnal dengan judul yang menarik” Evidence for wavelike energy transfer through quantum coherence in photosynthetic systems” menjelaskan bagaimana energi hasil penyerapan cahaya matahari hingga ke molokul penyerap energi pada daun dengan menkorelasikanya dengan fisika quantum. Secara rambang dalam absurd jurnal tersebut menjelaskan bahwa terdapat aneka macam pilihan rute yang sanggup ditempu elektron tereksitasi untuk mencapai kepingan penyerap energi pada tanaman. Jika di analogikan sehabis ditumbuk oleh foton elekrton valensi tadi akan bergerak kesana-kemari layaknya bola pin ball. Suatu yang abnormal ialah selama bergerak tidak terjadi pelepasan energi sehingga begitu hingga ke pengakap energi daun tidak ada energi yang hilang. Di istilahkan dalam jurnal tersebut terjadi proses extreme efficiency yang memungkinkan elektron tereksitasi tersebut untuk menentukan rute paling efisien dalam menghatarkan energi.


References

Ai, N. S. (2007). Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Universitas Sumatera Utara, 28-34.
rusdi, F. (2016, Juli 21). Fisika Kuantum pada Fotosintesis. Retrieved from http://diary.febdian.net: http://diary.febdian.net/2016/07/21/fisika-kuantum-pada-fotosintesis/
Wikipedia, T. P. (2019, Juni 9). Fotosintesis. Retrieved from https://id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

Belum ada Komentar untuk "Fotosintesis Dari Sudut Pandang Fisika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel